Analisis Potensi Interaksi Obat pada Pasien Layanan Apotek
DOI:
https://doi.org/10.33479/jfmc.v3i1.59Keywords:
Farmakodinamik, Farmakokinetik, Interaksi obat, PolifarmasiAbstract
Interaksi obat terjadi ketika dua atau lebih obat dikonsumsi bersamaan, dan risikonya meningkat seiring jumlah obat yang digunakan. Polifarmasi, yakni pemakaian lima obat atau lebih, berpotensi memperbesar kejadian interaksi. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi interaksi obat pada pasien dengan resep polifarmasi selama Oktober 2024. Metode deskriptif retrospektif diterapkan pada data resep yang memuat minimum lima obat, dengan analisis interaksi berdasarkan Stockley Drug Interactions edisi 2015. Hasil menunjukkan 17 kasus interaksi teridentifikasi dan 5 kasus interaksi tak terklasifikasi. Mekanisme interaksi terbanyak berupa farmakokinetik (45,4%), diikuti farmakodinamik (31,8%). Dari segi keparahan, mayoritas interaksi bersifat minor (40,9%), diikuti moderate (36,3%), dan tanpa temuan interaksi mayor. Temuan ini menegaskan pentingnya skrining interaksi obat pada pasien polifarmasi untuk meminimalkan efek merugikan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adinugraha Amarullah, Rifdah Nuur Ronaa Puteri, Ivan Charles Seran Klau, Farida Anwari, Bella Fevi Aristia, Hamidah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.