https://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/issue/feedJurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas2024-07-06T01:27:13+00:00Dr. apt. Rollando, S.Farm., M.Sc. ro.llando@machung.ac.idOpen Journal Systems<div class="deskripsi"> <table class="data" width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="17%">Journal title</td> <td width="72%">: Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Initials</td> <td width="72%">: JFMC</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Frequency</td> <td width="72%">: 2 issues per year</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">DOI</td> <td width="72%">: <span class="id"> <a href="https://doi.org/10.33479/jfmc.v2i1"> https://doi.org/10.33479/jfmc.v2i1 </a> </span></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">ISSN</td> <td width="72%">:<strong> p-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221215390920448">2986-8270</a>| e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221215300973259">2986-5972</a> <br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Editor in chief</td> <td width="72%">: <a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57200993935">Dr. apt. Rollando, S.Farm., M.Sc</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="15%">Publisher</td> <td width="75%">: Program of Pharmacy, Ma Chung University</td> </tr> </tbody> </table> </div> <p><strong>Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas</strong> is a journal managed by the Pharmacy Study Program, Ma Chung University. This journal is published twice a year in June and December. There are <strong>no fees charged</strong> for the publication of scientific articles in this journal. The scientific articles cover research in the fields of pharmaceutical science and technology, clinical and community pharmacy, as well as pharmaceutical management.</p>https://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/18Studi Pendahuluan: Uji Efektivitas Antioksidan dan Skrining Fitokimia Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Antioksidan dengan Air sebagai Pelarut 2023-12-15T13:25:32+00:00Permata Kumala Sari612010077@student.machung.ac.idYupink Aprillya Santo612010060@student.machung.ac.idFibe Yulinda Cesafibe.yulinda@machung.ac.id<table width="698"> <tbody> <tr> <td width="483"> <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">) merupakan tanaman herbal yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit. Selain dimanfaatkan sebagai pengobatan herbal, bunga telang juga dimanfaatkan sebagai pewarna makanan karena memiliki pigmen biru yang khas. Pigmen biru yang terdapat pada bunga telang berasal dari senyawa antosianin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji potensi antioksidan dan skrining fitokimia dari ekstrak bunga telang dalam pembuatan produk minuman boba dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrihidrasil). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga telang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid dan tanin. Hasil dari pengujian antioksidan dengan metode DPPH yaitu nilai IC50 sebesar 45% yang menunjukkan bahwa sifat antioksidan yang kuat (IC50 <50%). Dari pengujian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa bunga telang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid dan tanin, yang memiliki sifat antioksidan yang kuat.</span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Clitoria ternatea L.</span></span></em></p> </td> </tr> </tbody> </table>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Permata Kumala Sari, Yupink Aprillya Santo, Fibe Yulinda Cesahttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/25Isolasi Minyak Atsiri Jahe Dalam Sediaan Minyak Aromaterapi Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Nifas 2024-05-31T03:58:52+00:00Venny Diah Ningsihvenny.dningsih@gmail.comSitisitinurrosyidah18@gmail.com<p><em>Kelahiran bayi seharusnya membawa sukacita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa stress sehingga berdampak baik fisik, sosial, dan psikologis. </em><em>Salah </em>satu aspek psikologis yang berpengaruh pada postpartum adalah kecemasan. Terapi non farmakologi yang dapat digunakan yaitu terapi pijat, akupuntur, akupresur, terapi musik, yoga, tai chi, hypnoterapi, terapi doa, dan aromaterapi.<em> Aromaterapi yang sering digunakan antara lain cendana, melati, kemangi, cengkeh, lavender, kayu manis. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi minyak atsiri jahe untuk dijadikan minyak aromaterapi untuk mengurangi kecemasan pada ibu nifas. </em>Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Minyak atsiri jahe memiliki kandungan alkaloid, saponin, steroid/terpenoid. Isolasi minyak atsiri membutuhkan waktu 3 jam dengan suhu tetesan pertama 73<sup>o</sup>C dan %rendemen sebesar 2,92%. Minyak atsiri jahe memiliki karakteristik bentuk cair, berwarna kuning kecoklatan, memiliki bau khas jahe, dan memiliki rasa getir. Minyak atsiri jahe juga menunjukkan hasil positif saat diuji dengan pereaksi sudan III.</p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Venny Diah Ningsih, Sitihttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/19HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT HYPERASIDITAS DENGAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERASIDITAS SECARA SWAMEDIKASI DI APOTIK X DAN Y2024-02-22T05:08:44+00:00Ellyvina Setya Dhiniellyvinaenmala@gmail.com<p>Penyakit Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) karena asam lambung yang berlebih/ hiperasiditas seringkali disebut “<em>Bad Digestion</em>” /dyspepsia dengan gejala rasa tidak nyaman / kembung, nyeri abdominal, <em>heartburn, acid reflux</em>, mual atau muntah. Untuk mengatasinya digunakan obat golongan antasida yang merupakan golongan obat bebas atau obat <em>over the counter</em> sehingga banyak digunakan secara swamedikasi oleh masyrakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dengan seksama hubungan antara pemahaman masyarakat tentang penyakit hyperasiditas dengan penggunaan obat antasida. Metode penelitian kuantitatif dirancang sebagai suatu studi <em>observational cross</em> <em>sectiona</em>l menggunakan kuisioner untuk mendiskripsikan tentang pemahaman penyakit hiperasiditas dan penggunaan antasida. Analisis data meliputi analisis univariabel bivariable menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan antar variabel. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran responden yang paham terhadap gejala penyakit hyperasiditas sebesar (62%), menggunakan antasida (78%) dengan tepat indikasi (78%) , tepat cara pemberian (72%) dan tepat dosis (74%). Hasil analisis hubungan antar variable diperoleh nilai <em>p- value</em> 0,013, <em>OR</em> 6,7 dan<em> CI</em> 95% 1,5 – 30,4. Disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara (<em>P value</em> <em><005</em>) pemahaman pasien terhadap penyakit hyperasiditas dengan penggunaan obat antihiperasiditas. Responden yang paham terhadap gejala hyperasiditas memiliki kemungkinan untuk menggunakan obat hiperasiditas sebesar 6,7 kali (CI 95%; 1,5-30,4) lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak paham</p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ellyvina Setya Dhinihttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/26Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Dengan Sikap Pencegahan HIV/AIDS pada Mahasiswa X di Jakarta2024-06-26T07:00:01+00:00Teodhorac.teodhora@istn.ac.id<p><em>Human Immunodeficiency Virus</em> (HIV) merupakan sejenis virus yang dapat menginfeksi sel darah putih yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus inilah yang dapat menyebabkan AIDS (<em>Acquired Immunodeficiency Syndrome</em>). Penyakit ini tidak hanya ditemukan pada orang dewasa tetapi juga dapat menyerang anak-anak dan remaja yang berusia 15-24 tahun. Mahasiswa merupakan sekelompok remaja akhir yang pada usianya sangat rentan tertular HIV/AIDS. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada mahasiswa X di Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan desain <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel sebanyak 282 responden dengan teknik sampling <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59,2% memiliki tingkat pengetahuan yang tergolong baik dengan sikap pencegahan yang ditunjukkan 56,0% mahasiswa bersikap positif. Hasil analisis data menggunakan uji <em>Chi Square</em> terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada mahasiswa X di Jakarta dengan nilai p-value 0,000.</p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Teodhorahttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/22Pengaruh Edukasi Leaflet Terhadap Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Siswa Kelas 10 SMA Negeri 1 Di Trawas2024-04-23T02:06:40+00:00Mei Ika Andrianiimei38926@gmail.com<p>Antibiotik umumnya digunakan untuk infeksi yang dikarenakan bakteri. Pemakaian antibiotik yang tidak selaras anjuran bisa membuat gagalnya terapi penyembuhan yang dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati kaitan antar karakteristik responden pengetahuan antibiotik pada murid SMA Negeri 1 Trawas, dan untuk mengamati adanya perbandingan pengetahuan awal serta setelah dibagikan edukasi leaflet antibiotik pada murid SMA Negeri 1 Trawas. Pada penelitian ini menggunakan desain <em>one grup pretest-post test research desain.</em> Kemudian Intervensinya menggunakan Pemberian Edukasi melalui Leaflet. Hasil penelitian ini yaitu pada karakteristik responden usia diperoleh (p-value=1,529), yang artinya tidak ada hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan, kemudian diperoleh hasil karakteristik responden dengan jenis kelamin yaitu (p-value=1,979) yang artinya tidak ada hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan, kemudian diperoleh hasil sumber informasi (p-value=0,026) yang artinya terdapat hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan. Dalam penelitian ini dilakukan uji Kolmogorov dari data pre post dan post test dan diperoleh hasil asym.sig 0,000 dimana data tidak terdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji Wilcoxon dan diperoleh hasil (sig= 0,000 < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah edukasi. Kesimpulannya yaitu setelah diperoleh data bisa diambil simpulan bila yang terdapat hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan yaitu sumber informasi. Kemudian yang didapatkan hasil sumber informasi yaitu dari teman atau keluarga yang paling tertinggi daripada hasil sumber informasi dari tenaga kesehatan atau google. Dan telah didapatkan hasil bahwa setelah mendapatkan edukasi didapatkan hasil pengetahuan dari responden lebih tinggi.</p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Mei Ika Andrianihttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/12The Petterns Of Drug Use During Self-Isolation By Confirmed COVID-19 Patients at the Asam Baru Health Center2023-12-25T22:17:15+00:00Siti Jumiyatul Awlia612010073@student.machung.ac.id<p><em>Patients who are confirmed with COVID-19 with asymptomatic conditions with asymptomatic and mild conditions undergo isolation and monitoring with pharmacological treatment of vitamin C, vitamin D, supportive medicines both traditional and conventional and antivirals for mild conditions. This study aims to determine the pattern of drug use during self-isolation by confirmed COVID-19 patients at the Asam Baru Health Center for the January-July 2022 period, the relationship between the acquisition of therapy from health services with the effectiveness of therapy, and the relationship between the effectiveness of therapy and patient characteristics. The design of this study is observational with cross-sectional methods and retrospective data collection. The data obtained will be presented descriptively in the form of percentages as well as statistical analysis. The pattern of drug use during self-isolation by confirmed COVID-19 patients was vitamin C 56%, vitamin D 11.11%, and zinc 19.44%, azithromicyn 100% from 3 respondents, oseltamivir as much as 89% and favipirapir 11%, paracetamol 500mg 53%, cough medicine and sputum thinner 29%, and dexamethasone 0.5mg 18%. Traditional medicine is 60% ginger steeping and 40% temulawak steeping. There was no association between therapeutic gains from health services and therapeutic effectiveness with a significant value of 0.332. There is a significant relationship between the effectiveness of patient therapy and the patient's age with a significant value of 0.000. There was no significant relationship between the effectiveness of therapy with comorbid patient value 0.233, patient sex value 0.854, and vaccination in patients value 0.723.</em></p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Siti Jumiyatul Awliahttps://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/28Efektivitas Ekstrak-Campuran Simplisia Dibandingkan Dengan Campuran Ekstrak Berdasarkan Aktivitas Antioksidan dan Kapasitas Antioksidan2024-07-04T11:30:21+00:00Zaldy Ruslizaldy.rusli@unpak.ac.idSiti Mahyunisiti.mahyuni@unpak.ac.idSiti MaisarohSitimeisya6@gmail.com<p>Tanaman Indonesia banyak yang berpotensi sebagai antioksidan. Untuk mendapatkan suatu bahan yang kaya akan antioksidan, maka tumbuhan tersebut dibuat menjadi ekstrak, untuk selanjutnya diproses lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan efektivitas dari 2 macam ekstrak, yaitu ekstrak dari campuran 2 simplisia dan kombinasi dari ekstrak masing-masing simplisia. Parameter yang diukur adalah aktivitas antioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode pengukuran penangkapan radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi. Berdasarkan aktivitas antioksidan didapatkan aktivitas antioksidan dari ekstrak campuran (IC50 67,059 ppm) lebih baik dibandingkan kombinasi ekstrak (92,419). Hasil ini menunjukkan bahwa efektivitas produksi akan meningkat, karena hanya satu tahap, yaitu mencampurkan beberapa simplisia untuk dijadikan ekstrak akan lebih efektif jika dibandingkan ekstraksi beberapa simplisia (beberapa tahapan) untuk kemudian dicampurkan.</p>2024-07-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Zaldy Rusli, Siti Mahyuni, Siti Maisaroh