HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT HYPERASIDITAS DENGAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERASIDITAS SECARA SWAMEDIKASI DI APOTIK X DAN Y
DOI:
https://doi.org/10.33479/jfmc.v2i1.19Keywords:
Hyperasiditas; Antasida; SwamedikasiAbstract
Penyakit Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) karena asam lambung yang berlebih/ hiperasiditas seringkali disebut “Bad Digestion” /dyspepsia dengan gejala rasa tidak nyaman / kembung, nyeri abdominal, heartburn, acid reflux, mual atau muntah. Untuk mengatasinya digunakan obat golongan antasida yang merupakan golongan obat bebas atau obat over the counter sehingga banyak digunakan secara swamedikasi oleh masyrakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dengan seksama hubungan antara pemahaman masyarakat tentang penyakit hyperasiditas dengan penggunaan obat antasida. Metode penelitian kuantitatif dirancang sebagai suatu studi observational cross sectional menggunakan kuisioner untuk mendiskripsikan tentang pemahaman penyakit hiperasiditas dan penggunaan antasida. Analisis data meliputi analisis univariabel bivariable menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan antar variabel. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran responden yang paham terhadap gejala penyakit hyperasiditas sebesar (62%), menggunakan antasida (78%) dengan tepat indikasi (78%) , tepat cara pemberian (72%) dan tepat dosis (74%). Hasil analisis hubungan antar variable diperoleh nilai p- value 0,013, OR 6,7 dan CI 95% 1,5 – 30,4. Disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara (P value <005) pemahaman pasien terhadap penyakit hyperasiditas dengan penggunaan obat antihiperasiditas. Responden yang paham terhadap gejala hyperasiditas memiliki kemungkinan untuk menggunakan obat hiperasiditas sebesar 6,7 kali (CI 95%; 1,5-30,4) lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak paham
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ellyvina Setya Dhini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.