Uji Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Polong Cengkeh (Syzygium Aromaticum) serta penentuan nilai IC50 dan LC50
DOI:
https://doi.org/10.33479/jfmc.v1i(2).14Abstract
Indonesia adalah negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk rempah dan obat tradisional. Di dalam cengkeh terkandung 70-96% eugenol golongan antioksidan fenol. Antioksidan adalah metabolit sekunder yang mampu menangkal radikal bebas, seperti sel kanker. Bagian dari cengkeh yang sering dimanfaatkan adalah bunga, daun, dan batangnya. Ada bagian cengkeh yang belum dimanfaatkan, yaitu polong cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan toksisitas ekstrak polong cengkeh yang dinyatakan dalam nilai dan . Polong cengkeh segar dilakukan ekstraksi metode maserasi dengan pelarut etanol 70% selama 3x24 jam. Setelah itu, dilakukan remaserasi selama 3x24 jam. Maserat dipisahkan dari pelarutnya untuk mendapatkan ekstrak kental polong cengkeh. Ekstrak polong cengkeh dilakukan uji kadar antioksidan dengan DPPH dan absorbansinya diukur dengan Spektrofotometri UV-Vis. Hasilnya, ekstrak polong cengkeh memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat karena nilai sebesar 11,2574 ppm. Ekstrak polong cengkeh juga dilakukan uji toksisitas metode BSLT. Konsentrasi yang digunakan sebanyak 11 macam dengan 3 kali pengulangan dan 2 kelompok kontrol. Setelah 24 jam pemberian perlakuan, maka didapat persentase mortalitas Artemia Salina. Hasilnya, ekstrak polong cengkeh bersifat toksik terhadap Artemia Salina yang dinyatakan dalam nilai sebesar 370,267 ppm.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Yolanda Agustina, Sugiyanto, Venny Kurnia Andika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.