Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc
<div class="deskripsi"> <table class="data" width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="17%">Journal title</td> <td width="72%">: Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Initials</td> <td width="72%">: JFMC</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Frequency</td> <td width="72%">: 2 issues per year</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">DOI</td> <td width="72%">: <span class="id"> <a href="https://doi.org/10.33479/jfmc.v2i1"> https://doi.org/10.33479/jfmc.v2i1 </a> </span></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">ISSN</td> <td width="72%">:<strong> p-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221215390920448">2986-8270</a>| e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221215300973259">2986-5972</a> <br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="17%">Editor in chief</td> <td width="72%">: <a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57200993935">Dr. apt. Rollando, S.Farm., M.Sc</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="15%">Publisher</td> <td width="75%">: Program of Pharmacy, Ma Chung University</td> </tr> </tbody> </table> </div> <p><strong>Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas</strong> is a journal managed by the Pharmacy Study Program, Ma Chung University. This journal is published twice a year in June and December. There are <strong>no fees charged</strong> for the publication of scientific articles in this journal. The scientific articles cover research in the fields of pharmaceutical science and technology, clinical and community pharmacy, as well as pharmaceutical management.</p>en-US[email protected] (Dr. apt. Rollando, S.Farm., M.Sc. )[email protected] (apt. Dhanang Prawira Nugraha, S.Farm., M.Farm)Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000OJS 3.3.0.13http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Optimalisasi Biaya Pengendalian Obat Kategori Fast Moving Menggunakan Metode EOQ Dan ROQ di Puskesmas Pegandon Kendal Jawa Tengah
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/31
<p>Pengendalian persediaan terkait perhitungan jumlah pemesanan obat di Puskesmas Pegandon hanya berdasarkan pengalaman kebutuhan periode sebelumnya dan tidak terdapat perhitungan terkait kapan harus dilakukan pemesanan kembali, sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis biaya yang optimal dan mengetahui kuantitas pemesanan obat menggunakan metode EOQ dan menggunakan metode ROP untuk mengetahui titik pemesanan kembali. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah pengendalian persediaan obat kategori <em>fast moving</em> di Puskesmas Pegandon tahun 2022 sudah memenuhi efisiensi biaya, dan mengetahui apakah penggunaan metode EOQ dan ROP dapat meningkatkan efisiensi biaya obat kategori <em>fast moving</em> di Puskesmas Pegandon. Hasil penelitian menunjukkan obat dengan kategori <em>fast moving</em> setelah dilakukan perhitungan EOQ diperoleh kuantitas pemesanan tiap obat dan metode EOQ memberikan efisiensi biaya yang diketahui dari TIC EOQ lebih rendah dibandingkan TIC Puskesmas Pegandon, dimana terjadi penghematan biaya sebesar 83% dari TIC Apotek Puskesmas Pegandon. Metode ROP memberikan hasil diketahui batas kapan dilakukannya pemesanan kembali tiap item obat berdasarkan nilai minimum persediaan yang diperoleh dari hasil perhitungan ROP</p>Nurul Najlatun Nisa, Ria Septiana, Sri Suwarni, Martanty Aditya
Copyright (c) 2025 Martanty Aditya, Nurul Najlatun Nisa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/31Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Meniran – Sambiloto Dengan Atau Tanpa VCO Pada Staphylococcus aureus
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/32
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Pencegahan resistensi antibiotik, salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan alam seperti tanaman sebagai agen antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak Meniran – Sambiloto dengan atau tanpa VCO. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO pada <em>S. aureus. </em><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni <em>(True-Experimental Research) </em>dengan bentuk desain <em>Post-test Only Control Group. </em>Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode sumuran dengan sampel berupa ekstrak Meniran – Sambiloto dan ekstrak Meniran – Sambiloto dengan VCO, untuk kontrol positif menggunakan antibiotik Klindamisin, serta kontrol negatif menggunakan DMSO. Data hasil pengukuran zona hambat dianalisa dengan Uji Mann-Whitney menggunakan IBM SPSS <em>Statistics</em> 26. <strong>Hasil: </strong>Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk dari sampel Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO berturut-turut sebesar 4,05 mm dan 1,05 mm dengan kategori lemah, kontrol positif antibiotik Klindamisin sebesar 10,34 mm dengan kategori kuat, dan kontrol negatif DMSO sebesar 0 mm tidak ada zona hambat. Hasil Uji Mann-Whitney menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,021 < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter zona hambat antara Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO. <strong>Kesimpulan: </strong>Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan dan tanpa VCO memiliki aktivitas antibakteri dengan menghambat pertumbuhan <em>S. aureus, </em>dimana Ekstrak Meniran – Sambiloto dengan VCO memiliki aktivitas antibakteri lebih besar.</p>Missionira D. V Wea, Sugiyanto, Venny Kurnia Andika
Copyright (c) 2025 Missionira D. V Wea
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/32Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Cost-Effectiveness Analysis Penggunaan Obat Metformin dan Glimepiride Pada Pasien Lansia Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rawat Inap Di Rumah Sakit X
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/33
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa ≥126 mg/dl,<em> International Diabetes Federation</em> (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2013 angka kejadian diabetes di dunia adalah sebanyak 382 juta jiwa . <strong>T</strong><strong>ujuan:</strong> mengetahui efektivitas biaya terapi obat oral antidiabetes antara metformin dan glimepiride pada pasien lansia di Rumah Sakit X . <strong>Metode:</strong> penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan metode <em>cross-sectional</em>. Data yang diambil ialah data sekunder, berupa data rekam medik dengan metode <em>purposive sampling</em> . <strong>Hasil:</strong>didapatkan hasil ACER dari ketiga efektifitas yang menggunakan obat Metformin dan Glimepiride dengan nilai GDP sebesar Rp. 207 untuk terapi yang menggunakan metformin dan terapi glimepiride dengan nilai GDP sebesar Rp.181, nilai GDA sebesar Rp.109 untuk terapi yang menggunakan metformin dan terapi glimepiride dengan nilai GDA sebesar Rp.654, dan nilai Lama Rawat Inap sebesar Rp.829 untuk terapi metformin dan terapi glimepiride dengan nilai Lama Rawat Inap sebesar Rp.1.133. Nilai ICER dari ketiga efektifitas yang menggunakan metformin dan glimepiride dengan nilai GDP sebesar Rp 126, dan untuk nilai GDA sebesar Rp.-38 dan untuk nilai Lama Rawat Inap sebesar Rp.-3.517 <strong>Kesimpulan:</strong>Dari penelitian disimpulkan bahwa terapi yang menggunakan metformin lebih <em>cost-effective</em> dibandingkan terapi glimepiride dengan nilai ACER metformin Rp.109 dibandingkan glimepiride Rp.654 dan nilai ICER metformin dan glimepiride Rp.-3.517.</p>Sahrul Muslimin, Sugiyanto, Sirilus Deodatus Sawu
Copyright (c) 2025 Sahrul Muslimin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/33Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Optimasi Komposisi Ekstrak Etanol Herba Ciplukan dan Kulit Buah Pinang menggunakan Metode Simplex Lattice Design dengan Parameter Daya Hambat Bakteri
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/35
<table style="height: 712px;" width="871"> <tbody> <tr> <td width="518"> <p>Indonesia has a diversity medicinal plants as traditional medicine. Traditional medicine has shortcomings in the use of the main composition and components used, making it less effective. Therefore, medicinal plants need to be optimized in composition and add two or more plants to maximize treatment. Medicinal plants can be antibacterial. Indonesia has the ciplukan and areca nut plants that have antibacterial potential. There are 5 stages of work procedures in the research method. The first is plant determination. The second is the optimization composition using the simplex lattice design method. The third is extraction by the maceration method. The fourth is an antibacterial activity test. The last of data analysis uses software design experts and SPSS. The results were composition optimization with the simplex lattice design method resulting in 8 compositions. The results of the antibacterial activity test were presence of antibacterial activity in composition 7 (87.5 μg and areca nut shell 62.5 μg) with an inhibition diameter of 11.32 mm and composition number 8 (62.5 μg and areca nut shell 87.5 μg) with an inhibition diameter of 11.58 mm. The final result of the confirmation of composition 8 has the strongest antibacterial potential shown by the diameter of inhibition of 15.27 mm and the desirability value, which is 1. </p> </td> </tr> </tbody> </table>Marcelina Fransisca Alecia Ismaurasi, Rollando, Michael Resta Surya Yanuar
Copyright (c) 2025 Marcelina Fransisca Alecia Ismaurasi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/35Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Gambaran Peresepan Obat Antikolesterol Pada Pasien Geriatri di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak Periode Januari-Februari 2023
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/36
<p>Hypercholesterolemia is a disease that is the main cause of total death in Indonesia and the world. The prevalence of hypercholesterolemia in the world is around 45%, in Southeast Asia around 30%, in Indonesia 35% and in West Kalimantan 37.7%. In handling it, the prescription picture is crucial to reduce the risk of errors in<br>prescribing anticholesterol drugs. The purpose of this study was to determine how the prescription of anticholesterol drugs in geriatric patients at Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak Hospital for the period January-February 2023. This study included quantitative descriptive research using medical record data of outpatient geriatric patients who received anticholesterol drugs. Determination of the amount of sample data with the Lemeshow formula obtained as many as 100 samples with simple random sampling technique. The results obtained were the most cholesterol sufferers at the age of 61-65 years as much as 22% with female gender as much as 56%. The most widely used anticholesterol drug is Atorvastatin as much as 78%, with a dose of 20 mg, the frequency of use once a day as much as 98%, and the most comorbidities are heart disease 49%. The results showed that the most<br>prescribed anti-cholesterolemia drug was Atorvastatin.</p>Rayna Iza Azyra, Rika
Copyright (c) 2025 Rayna Iza Azyra, Rika
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/36Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Ketepatan Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Corona Virus Disease-19 (COVID-19) Pada Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Anton Soedjarwo Pontianak
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/40
<p><span class="s10">COVID-19 merupakan penyakit menular yang sudah menyebar hingga ke 215 negara di dunia dengan kasus mencapai 29.155.581 kasus, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia menyentuh angka 228.993 kasus. Pontianak merupakan salah satu daerah di Indonesia yang juga dapat musibah ini dimana 16.236 orang terdiagnosis COVID-19 di Pontianak</span><span class="s10">. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik dan kesesuaian golongan obat pasien COVID-19 di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif terhadap rekam medis pasien COVID-19 tahun 2021. Penentuan banyaknya data sampel dengan rumus Lemeshow didapatkan sebanyak 100 sampel dengan teknik </span><span class="s11">simple random sampling</span><span class="s10">. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang digunakan pasien COVID-19 di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak adalah amikasin, azitromicin, cefoperazone, ceftazidim, ceftriaxone, levofloxacin, moxifloxacin, doripenem, dan meropenem dan dibagi menjadi 5 golongan obat antibiotik yaitu aminoglikosida, makrolida, cephalosporin generasi III, karbapenem, dan fluorokuinolon dengan levofloxacin obat antibiotik yang sering digunakan dengan persentase sebesar 60,2 %. Ketepatan dosis dan durasi pada pasien COVID-19 di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak telah sesuai dengan persentase sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Levofloxacin merupakan antibiotik yang sering digunakan pada pasien COVID-19 di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak serta memiliki persentase kesesuaian sebesar 100%.</span></p>Heny Puspasari, Rika Rika
Copyright (c) 2025 Rika Rika, Heny Puspasari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/40Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Pengaruh Penggunaan Videocall Untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/38
<p><br>Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi jangka panjang yang ditandai dengan tekanan darah yang meningkat pada dinding pembuluh darah arteri. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Hipertensi merupakan kondisi kronis yang memerlukan pengelolaan jangka panjang melalui kepatuhan minum obat secara teratur. Namun, banyak pasien yang menghadapi kesulitan dalam menjaga kepatuhan tersebut, yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas metode video call sebagai pendekatan inovatif dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Metode ini melibatkan komunikasi rutin antara pasien dan tenaga kesehatan melalui video call, yang memberikan dukungan, edukasi, dan pengawasan langsung. Terbukti dengan metode video call dapat meningkatkan kepatuhan pasien dengan sosiodemografi dari usia (p – value = 0.444), jenis kelamin (p – value = 0.435), pendidikan (p – value = 0.702), dan lama pengobatan (p – value = 0.210). Terdapat hubungan antara sosiodemografi karena nilai p – valuenya > 0.05.</p>Achmad Zulkifli Nawawi, Godeliva Adriani Hendra, dhanang prawira nugraha
Copyright (c) 2025 Achmad Zulkifli Nawawi, Godeliva Adriani Hendra, dhanang prawira nugraha
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/38Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000Efektivitas Penggunaan Pillbox Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Waru Pamekasan
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/37
<p><br>Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah meningkat. Kepatuhan merupakan komponen dari pasien untuk mencapai keberhasilan terapi pengobatan diabatas mellitus, karena memerlukan tingkat kepatuhan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kepatuhan pasien diabetes mellitus menggunakan pillbox dan mengetahui hubungan karakteristik dengan kepatuhan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan Quasi Eksperimental. populasi penelitian sebanyak 60 orang dengan 30 orang kelompok intervensi mendapatkan pillbox dan 30 orang kelompok kontrol. Kepatuhan diukur menggunakan kuesioner ARMS, data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, Mann-Whitnay dan Chi Square. Berdasarkan hasil analisis tidak terdapat perbedaan kepatuhan kelompok intervensi dan kontrol dan terdapat perbedaan yang signifikan karakteristik usia dan jenis kelamin dengan kepatuhan pasien. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pillbox tidak mempengaruhi untuk meningkatkan kepatuhan pasien.</p>Naura Syifa Salsa Bila, Godeliva Adriani Hendra, dhanang prawira nugraha
Copyright (c) 2025 dhanang prawira nugraha, Godeliva Adriani Hendra, Naura Syifa Salsa Bila
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jfmc.machung.ac.id/index.php/jfmc/article/view/37Mon, 20 Jan 2025 00:00:00 +0000